Rabu, 04 Mei 2011

Mengapa BAGORE ?

Kata BAGORE diambil dari nama tumbuhan yang banyak ditemukan di daerah pantai Indonesia, India, dan Amerika. Secara tradisional, masyarakat Sulawesi Selatan mengenal buah bagore sebagai obat malaria, obat cacing, obat kejang perut, dan obat batuk. Buah bagore (Caesalpinia crista Lynn), yang sejak lama dikenal masyarakat Sulawesi Selatan sebagai obat tradisional, terbukti mengandung senyawa berkhasiat mencegah dan menyembuhkan malaria. Tiga senyawa baru antimalaria telah ditemukan melalui uji laboratorium. Berbagai penelitian telah mengungkapkan kandungan zat aktif buah bagore, yakni glikosida guilandin, bonduselin, asam palmitat, asam linoleat, asam oksalat, asam oleat, dan asam-asam amino. Penelitian terhadap khasiat buah bagore sebagai antimalaria masih terus dilakukan oleh Dr Faisal Attamimi dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar. Dari serangkaian uji laboratorium yang dilakukan Faisal di Fakultas MIPA Unhas, Lembaga Eijkman Jakarta, dan Toyama Medical and Pharmaceutical University (Jepang), Faisal berhasil memetakan struktur senyawa antimalaria. Senyawa-senyawa baru yang berhasil diisolasi dari ekstrak buah bagore dinamakan Norhastoypin A, Norhastoypin B, dan Norhastoypin C. Ketiga senyawa ini adalah isomer satu dengan yang lain Dalam upaya menemukan obat antimalaria yang berasal dari tumbuhan, telah diamati bahwa ekstrak diklorometan dari daging biji Bagore mempunyai daya hambat yang bermakna terhadap parasitemia pada mencit yang telah diinfeksikan dengan Plasmodium berghei. Selanjutnya penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi senyawa murni yang terkandung dalam biji Bagore yang kemungkinannya mempunyai aktifitas antimalaria. penelitian tersebut membuktikan bahwa ekstrak bagore memiliki aktivitas antimalaria yang cukup berarti, dengan efek supresi di atas 80 persen pada konsentrasi 10 mg/kg dan 100 mg/kg bobot mencit yang telah diinfeksi Plasmodium berghei dalam tiga hari. Itulah kenyataan ilmiahnya !!! Pertama kali saya melihat biji tanaman ini ditahun 2005 sewaktu saya sekeluarga berlibur ke Pomalaa, Kolaka tempat mertua saya bermukim. Kemudian kami jalan-jalan ke tempat saudari mertua di Dusun Liku Desa Sani-Sani Kec.Samaturu Kab. Kolaka yang berjarak sekitar 54 km dari Pomalaa. (Anak saya Fauzi punya panggilan kesayangan buat saudari mertua tersebut dengan nama “Nenek Yang Ada Perahunya” he he he...padahal neneknya itu sama sekali tidak punya perahu tapi anak-anaknya yang punya.) Dikolong rumah panggungnya itu saya melihat anak-anak memainkan biji-biji buah yang berwarna abu-abu. “Nenek Yang Ada Perahunya” menjelaskan bahwa itu adalah buah bagore yang oleh masyarakat disitu sejak lama telah digunakan sebagai obat penurun panas. Kulit buahnya sangat keras dan sangat sulit untuk dipecahkan. Rasa bijinya sangat pahit sehingga hampir-hampir saja tidak ada yang tahan dengan rasa pahitnya. Untuk mengurangi rasa pahitnya, biasanya biji tersebut diselipkan didalam pisang kemudian ditelan. Dosisnya kadang ada yang menelan 1 biji, kadang juga ada yang setengahnya saja Namanya juga obat tradisional, wajar saja kalau dosisnya diraba-raba dan hasilnya bisa dipastikan tidak terlalu maksimal. Dengan adanya penelitian tersebut diatas, diharapkan ekstrak buah Bagore bisa mrnjadi pilihan lain sebagai obat malaria atau minimal sebagai obat penurun panas atau demam. Itulah awal mulanya !!! Lalu. kalau begitu apa alasan yang sangat mendasar serta nilai-nilai filosofis apa yang dikandung oleh tanaman tersebut sehingga diambil sebagai nama usaha saya ? Entah mengapa sejak saat itu kesan saya terhadap buah Bagore begitu kuat dan senantiasa terbayang akan khasiatnya yang begitu luar biasa. Bagi yang belum mengetahui tentang pengaruh demam terhadap kondisi tubuh dapat saya jelaskan disini (mungkin penjelasan saya ini kurang akurat atau kurang lengkap karena berdasarkan pengetahuan saya tentang ilmu kedokteran yang sangat terbatas, jadi kalau ada yang bersedia memperbaiki atau melengkapi saya sangat berterima kasih atas kesediaannya) bahwa demam adalah suatu keadaan di mana suhu badan melebihi 37º Celcius yang disebabkan oleh penyakit atau radang. Anak yang memiliki suhu tinggi karena suhu tinggi berkepanjangan dapat menyebabkan sawan. Demam yang melebihi 3 hari mungkin merupakan malaria atau penyakit yang disebabkan oleh nyamuk lainnya. Sedangkan demam ringan adalah demam dengan suhu tubuh seseorang tidak melebihi 38,5º Celcius. Demam ini ditemukan tidak spesifik, tetapi muncul pada banyak penyakit, dari infeksi (contohnya infeksi virus) sampai penurunan imun sampai kanker. Kehadiran demam ringan dapat merupakan gejala dari penyakit lainnya. Demam menyebabkan kelenjar Hypothalamus di otak membengkak dan akan menurun pembengkakannya seiring dengan meredanya demam seseorang. Anda bisa membayangkan sendiri akibat yang sangat berbahaya sekali jika demam seseorang tidak mereda dengan segera. Minimal sekali rambut akan keriting bahkan dapat meyebabkan rambut berguguran hingga menyebabkan kebotakan sebagai akibat panas tubuh yang berlebihan. Akibat paling parah sekali, darah akan keluar dari lubang hidung, lubang telinga, dan mata sehingga dapat menyebabkan kematian yang sangat mengenaskan. Na’udzubillahi min dzalik !!!. Seperti dinyatakan diatas, bahwa kehadiran demam ringan dapat merupakan gejala dari penyakit lainnya. Itu berarti bahwa demam bisa menjadi indikasi dari penyakit yang sesungguhnya, misalnya tifus bahkan sampai kanker. Oleh karena itu, meredakan demam adalah merupakan salah satu tindakan awal untuk mencegah berkembangnya penyakit lainnya yang lebih berbahaya. Dan untuk itu, BIJI BAGORE ADALAH SALAH SATU JALAN KELUARNYA. Nilai-nilai filosofis yang saya ambil dari buah Bagore ialah walaupu tanaman ini tidak tinggi dan besar namun mampu bertahan hidup dialam yang keras karena hidup dilingkungan yang berair asin dan berangin kencang karena kebanyakan berada dikawasan pesisir pantai. Oleh karena itu tanaman ini memilki buah yang berkulit sangat keras guna melindungi bijinya yang sangat berguna karena dapat menyelamatkan jiwa manusia. Begitupula dengan usaha yang saya bangun ini, dapat bertahan hidup dan terus berkembang di alam persaingan usaha yang begitu keras dan penuh dengan intrik-intrik serta tipu daya yang sangat berbahaya terhadap usaha yang sejenis, serta memiliki perlindungan yang sangat kuat dari hal-hal yang ingin merusak serta meruntuhkan usaha saya ini karena tidak senang dengan usaha-usaha positif yang ingin terus saya lakukan demi kebaikan, kebahagiaan dan kesejahteraan manusia. Saya tidak mau banyak berjanji, tapi bukti nyata yang ingin saya beri. Itulah impian saya !!! Landasan utama saya dalam bekerja hanyalah satu kata, ETOS !!! Etos kerja ini sendiri terbagi dalam 8 bagian : 1. Kerja adalah rahmat. 2. Kerja adalah amanah 3. Kerja adalah panggilan. 4. Kerja adalah aktualisasi 5. Kerja adalah ibadah. 6. Kerja adalah seni. 7. Kerja adalah kehormatan. 8. Kerja adalah pelayanan. Etos kerja adalah segalanya bagi saya, karena hal ini akan menciptakan integritas dalam diri setiap pelakunya. Satu hal yang senantiasa saya ingat adalah : KETIKA KITA KEHILANGAN UANG, KITA TELAH KEHILANGAN SEDIKIT. KETIKA KITA KEHILANGAN KESEHATAN, KITA TELAH KEHILANGAN BANYAK. NAMUN KETIKA KITA KEHILANGAN INTEGRITAS, KITA TELAH KEHILANGAN SEGALANYA. Itulah roh dalam setiap langkah dan kerja saya !!! Saya hanyalah orang biasa yang ingin selalu berbuat hal-hal yang luar biasa dalam hidup ini bukan hanya bagi saya pribadi, tapi juga bagi orang lain. Bagi saya, perubahan besar tidaklah harus selalu dimulai dari hal-hal yang besar, tapi bisa dimulai dari hal-hal yang kecil yang selalu terus dilakukan. Perubahan besar tersebut bisa kita mulai dengan senantiasa berusaha melakukan hal-hal baik dengan penuh keikhlasan yang barangkali dimata manusia hanyalah sesuatu yang kecil. Hal inilah yang diharapkan dapat membangun jiwa setiap pelakunya menjadi jiwa yang besar dan mental yang kuat. Karena tanpa itu semua, jiwa manusia tersebut akan menjadi kerdil dan memiliki mental yang miskin serta tidak pernah bersyukur atas segala hal yang telah didapatkannya. Itulah sebabnya semboyan BAGORE. COM: PENEBAR KEBAIKAN DI BAGIAN BUMI MANA PUN DIPIJAK. Tiada satu hal pun yang akan selalu diingat orang ketika kita sudah meninggalkan mereka kecuali hanyalah segala kebaikan yang pernah kita lakukan ketika bersama mereka, sekaligus hal ini akan menjadi catatan amal kebajikan yang akan kita bawa ketika kita menghadap Allah SWT. Dasar keyakinan BAGORE COM : KEBAHAGIAAN TERBESAR BUKANLAH DARI APA YANG KITA DAPATKAN, TAPI JUSTRU DARI APA YANG BISA KITA BERIKAN DAN LAKUKAN. Itulah semua keinginan besar saya !!! Semoga Allah SWT senantiasa memberkahi, merahmati serta melindungi setiap langkah dan kerja saya. Amin

 
bagore.com © 2008